Setiap keluarga sangat mendambakan keturunan/anak yang normal, sehat jasmani dan rohani. Ketika seorang ibu melahirkan bayi yang mungil dan lucu, semua anggota keluarga diliputi kebahagiaan. Ketika Sang Bayi berusia 6-12 bulan, mulai muncul pertanyaan pada diri Sang Ibu mengenai keganjilan bayinya dan Sang Ibu menceritakan apa yang dia temui pada sikap bayinya kepada Sang Suami.
Setelah diselidiki sesuai dengan kemampuannya, untuk menyakinkan praduganya, maka Sang Bayi diperiksa ke Ahlinya. Setelah bayi divonis tunarungu, maka muncul reaksi dari keluarga tersebut, terutama Sang Ibu. Ibu mungkin akan shock karena tidak siap menerima kenyataan tersebut. Bagi yang beriman, akan menerima apa adanya.
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, anak adalah karunia Tuhan. Anak adalah titipan Tuhan. Kita harus menerima anak tersebut dengan apa adanya. Kita dipercaya untuk merawat ciptaan Tuhan tersebut. Tidak ada yang patut disalahkan.
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, anak tunarungu bukan berarti dia bodoh dan tidak bisa apa-apa. Mungkin anda akan terus merasa kuatir dan was-was terhadap anak anda. Yakinlah bahwa anak anda kemungkinan punya potensi meskipun dia mengalami ketunarunguan. Tolong berpikir positif dan terima apa adanya. Anak tunarungu tidak berarti anak tersebut bisu.
Lihatlah kami, kami bisa berbicara, bisa berpikir, dan bisa melakukan apa saja sebagaimana dilakukan orang yang berpendengar normal. Kami bahkan mampu hidup mandiri. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, anak adalah ibarat sebutir mutiara di tumpukan jerami. Jika mutiara itu ditemukan dan dikumpulkan akan menjadi satu untaian yang indah. Mutiara itu adalah potensinya.
Kami yakin, anak anda punya potensi yang tersembunyi, seperti kami. Percayalah anak itu kelak akan sukses seperti yang anda dambakan. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, masih ada SLB yang akan mendidik anak tunarungu. SLB-lah yang akan menemukan dan mengasah mutiara-mutiara itu. Para pendidik di SLB akan mencari potensi dan terus menggali potensi anak tersebut. Potensi anak tersebut akan dikembangkan sehingga anak tersebut mampu mandiri, bekerja dan mampu mencukupi hidupnya di kemudian hari. Potensinya akan diketahui dengan melalui berbagai macam layanan yang diberikan oleh beberapa pandampingnya.
“Pak, bagaimana kalau anak saya tidak lulus? Dapatkah anak saya hidup mandiri?” Demikian pertanyaan seorang ibu yang penuh perhatian terhadap anaknya dan menyadari betul tentang nasibnya, sekaligus mengungkapkan rasa khawatirnya.
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, jangan terlalu cemas dan putus harapan. Meskipun kadang-kadang ada anak yang berat dan lemah tetapi karena masih punya potensi, potensi anak tersebut bisa dikembangkan semaksimal mungkin. Pendidik akan terus aktif dan kreatif, membimbing, menuntun, dan mendewasakan anak didik. Meerka akan terus mengasahnya.
Ada kisah seorang murid yang bernama Jack. Jack dimasukkan di kelas khusus SLB. Sejak lahir, dia sudah menderita cacat kaki, lumpuh karena luka dan trauma di otak, dan juga mengalami sedikit gangguan dan kerusakan di otaknya. Dia juga kurang mampu berkonsentrasi karena sering mengeluarkan air liur. Kebiasaaan dia berbicara dengan suara datar yang keras, bicara cepat dan gugup jika senang. Dan kurang bisa mengontrol gerak sehingga tulisannya sulit sekali dibaca. Dia dianggap mengalami retardasi mental. Dia tidak mampu belajar dan menulis sehingga dia sendiri beranggapan bahwa dirinya tidak berguna dan tidak bisa melakukan kedua hal tersebut. Padahal dia punya potensi yang terpendam, dia tergolong anak cerdas tapi dia telah terabaikan.
Suatu saat, ada seorang guru yang mau menaruh minat dan perhatian kepadanya. Gurunya mendidik dengan sabar dan penuh pengertian. Gurunya selalu memberi tisu untuk membersihkan air liurnya yang selalu menetes dan selalu mengingatkannya untuk membersihkan mulutnya. Gurunya juga mengajari berbagai hal dan mengembangkan potensinya. Selama anak tersebut menyelesaikan tugasnya, dia mulai tampak sangat gembira karena merasa “berada di dunia nyata”. Dia juga bisa melakukan apa saja dan menjadi orang yang berguna.
Itulah sepenggal kisah anak yang berkebutuhan khusus. Begitulah dengan anak tunarungu dan juga anak anda. Sejatinya, anak yang berkebutuhan khusus, anak yang tunarungu, di dalam dirinya selalu ada potensi yang terpendam. Meskipun mereka cacat justru memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, yang tidak kita bayangkan. Sebuah kemampuan yang tidak bisa dilakukan atau dimiliki orang-orang biasa.
Ada beberapa contoh konkrit. Ada anak tunarungu yang tergolong lemah, tetapi setelah di Tingkat Kejuruan anak tersebut sangat menonjol dalam ketrampilannya. Setelah lulus, anak tersebut sudah menjadi sukses dan dengan perjalanan waktu, bisa menjadi wiraswastawan sukses pula. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, percayalah bahwa masing-masing anak kita mempunyai potensi dan potensinya berbeda-beda. Kita harus memahami dan menyadari, dan menerima serta mensyukuri potensi yang mereka miliki.
Maaf, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, karena setiap anak yang memiliki potensi yang berbeda-beda, hal itu merupakan kelebihan dan keunikan anak kita sendiri, maka:
Ajaklah anak anda dalam melakukan kegiatan apapun.
Jangan terlalu membanding-bandingkan kemampuan anak, bahkan di muka umum dan diketahui oleh anak sendiri.
- Jangan memojokkan dan mengabaikan anak tersebut hanya karena ketunarunguannya.
- Jangan terlalu banyak menuntut kepada anak diluar kemampuannya.
- Silahkan Orangtua memberi motivasi kepada anak, mengarahkan sesuatu kegiatan yang terarah dan menyenangkan.
- Beri pujian bila anak berhasil dalam suatu hal/kegiatan.
- Bila anak berbuat salah, nasehatlah dengan pengertian dengan cara yang tepat dan mudah dipahami, sehingga anak tahu dan mau merubah sikap dengan penuh kesadaran.
- Luangkan waktu meski hanya 10 menit untuk mengetahui isi hatinya (curhat).
- Bimbinglah untuk berdoa dengan doa dan bahasa yang mudah mereka pahami.
Gerakan kasih sayang kepada anak tidak berupa mencukupi kebutuhan anak secara psikis/batin. Pemenuhan batin anak akan dirasakan sepanjang hidupnya. Dan menghasilkan mutiara-mutiara yang terus berkilauan dan semua akan bahagia.
Berbagai Sumber
1 komentar:
sangat menarik dan harus dibaca semua orang normal
Posting Komentar